MENGHAFAL URUTAN KODE WARNA RESISTOR.
Menghafal ada cara untuk melatih kemampuan ingatan buatan. Pada otak manusia ada 2 jenis ingatan, ingatan alami dan ingatan buatan. Ingatan alami adalah bakat yang sudah ada sejak kita lahir, dan digunakan kan dalam kehidupan sehari-hari secara otomatis tanpa perlu berpikir. Sedangkan ingatan buatan adalah sebuah kemampuan daya ingat yang di bangun dengan cara belajar dan dilatih dengan berbagai macam metode.
Salah satu metode yang paling efektif untuk melatih daya ingat buatan adalah Strategi Mnemonik, yaitu teknik mengingat sesuatu dengan cara menghubungkan antara bentuk/rumusan yang mudah diingat dengan data yang ingin diingat. Hal ini berdasarkan prinsip bahwa ingatan manusia akan lebih mudah mengingat informasi yang unik dan menarik, ketimbang data-data yang rumit dan asing.
Dari sekian banyak strategi Mnemonik yang ada, beberapa diantaranya dapat kita manfaatkan untuk menghafal urutan warna kode Resistor.
Menghafal ada cara untuk melatih kemampuan ingatan buatan. Pada otak manusia ada 2 jenis ingatan, ingatan alami dan ingatan buatan. Ingatan alami adalah bakat yang sudah ada sejak kita lahir, dan digunakan kan dalam kehidupan sehari-hari secara otomatis tanpa perlu berpikir. Sedangkan ingatan buatan adalah sebuah kemampuan daya ingat yang di bangun dengan cara belajar dan dilatih dengan berbagai macam metode.
Salah satu metode yang paling efektif untuk melatih daya ingat buatan adalah Strategi Mnemonik, yaitu teknik mengingat sesuatu dengan cara menghubungkan antara bentuk/rumusan yang mudah diingat dengan data yang ingin diingat. Hal ini berdasarkan prinsip bahwa ingatan manusia akan lebih mudah mengingat informasi yang unik dan menarik, ketimbang data-data yang rumit dan asing.
Dari sekian banyak strategi Mnemonik yang ada, beberapa diantaranya dapat kita manfaatkan untuk menghafal urutan warna kode Resistor.
1. Rumus Jembatan Keledai.
Rumus Jembatan keledai umumnya berupa sebuah kata atau suku kata yang diambil dari susunan kata yang ingin di hafal, kemudian dibentuk menjadi sebuah kalimat yang unik atau menarik.
Sebenarnya kurang jelas, dari mana asal mula Istilah jembatan keledai ini. tapi kemungkinan besar berasal dari bahasa Belanda Ezelsbruggetje yang berarti titian keledai atau dari bahasa Latin pons asinorum yang artinya jembatan keledai.
Berikut adalah bentuk dari rumus Jembatan Keledai yang akan kita gunakan untuk menghafal urutan kode warna Resistor.
Rumus Jembatan keledai umumnya berupa sebuah kata atau suku kata yang diambil dari susunan kata yang ingin di hafal, kemudian dibentuk menjadi sebuah kalimat yang unik atau menarik.
Sebenarnya kurang jelas, dari mana asal mula Istilah jembatan keledai ini. tapi kemungkinan besar berasal dari bahasa Belanda Ezelsbruggetje yang berarti titian keledai atau dari bahasa Latin pons asinorum yang artinya jembatan keledai.
Berikut adalah bentuk dari rumus Jembatan Keledai yang akan kita gunakan untuk menghafal urutan kode warna Resistor.
Rumus ini membentuk sebuah kalimat HI CO ME O KU HI BI VI A PU,
yang diambil dari singkatan nama masing-masing warna yang terdapat pada
sistem kode warna Resistor.
HI = Hitam, ME = Merah, O = Oranye, KU = Kuning, HI yang kedua = Hijau, BI = Biru, VI = Violet atau Ungu, A = Abu-abu, dan PU = Putih.
Cara menggunakan rumus ini cukup mudah, kita hanya perlu menghafal kalimatnya, serta membayangkan arti dan angka yang ada di bawah setiap kata, dalam kalimat tersebut.
2. Menggunakan Gambar angka berwarna.
Dengan cara ini, kita akan melatih ingatan kita untuk menghafal urutan kode warna menggunakan gambar angka berwarna, seperti di bawah ini :
Cara menggunakan metode ini adalah, menyebutkan warna angka yang ada dalam kotak. Satu persatu secara berulang-ulang. Sekali lagi, yang disebutkan warna angkanya, bukan angkanya.
3. Menggunakan Rumus Pengelompokan warna. [dicopy dari mrhbelectronicservice.blogspot.com]
Metode ini terbilang cukup rumit, karena kita akan mempelajari pengelompokan warna terlebih dahulu, kemudian menghubungkannya dengan urutan warna kode resistor.
Pengelompokan warna pertama kali dikemukakan pada tahun 1831, namanya Teori Brewster. Teori ini menyederhanakan warna yang ada di alam dengan membaginya menjadi 4 kelompok besar, yaitu :
Warna Primer. Warna dasar yang bukan merupakan hasil pencampuran dari warna-warna lain, yaitu : Warna Merah, Kuning, dan Biru.
Warna Sekunder. Hasil pencampuran dari 2 warna Primer. Ada berapa macam warna sekunder, dan yang ada hubungannya dengan kode warna Resistor ada 3 warna yaitu : Oranye ( Hasil pencampuran dari warna Kuning dengan Merah ), Hijau ( Hasil pencampuran dari warna Kuning dengan Biru ) , dan Ungu ( Hasil pencampuran dari warna Merah dengan Biru ).
Warna Tersier. Hasil pencampuran salah satu warna Primer dengan salah satu warna Sekunder atau pencampuran dari tiga warna Primer. Warna dari kelompok ini juga bayak, tapi yang termasuk dalam sistem kode warna Resistor hanya ada satu, yaitu warna Coklat ( pencampuran dari warna Merah, Kuning, dan Biru ).
Warna Netral. Warna penyeimbang, yaitu warna Hitam dan Putih dan hasil pencampuran dari keduanya. Warna Netral sering juga disebut Warna yang tidak berwarna.
Dan satu lagi kelompok warna yang akan kita gunakan dalam rumus ini, tapi tidak termasuk dalam teori Brewster, yaitu kelompok warna metalik. Kelompok warna metalik terdiri dari Warna Emas, Perak dan hasil pencampuran 2 warna tersebut dengan warna-warna dari kelompok lainnya.
Jadi berdasarkan kelompok-kelompok warna di atas, dalam rumus ini, kita akan membagi kode warna Resistor menjadi 5 Grup. Seperti berikut ini :
Grup 1 dari kelompok warna primer, yaitu : Warna Merah, Kuning, dan Biru.
Grup 2 dari kelompok warna sekunder, yaitu : Warna Oranye, Hijau, dan Ungu.
Grup 3 dari kelompok warna Tersier, yaitu : warna Coklat.
Grup 4 dari kelompok warna, Netral yaitu : Warna Hitam, putih, dan Abu-abu.
Grup 5 dari kelompok warna Metalik, yaitu : Warna Emas dan Perak.
Dengan pembagian Grup seperti ini, kita bisa lebih mudah menghafal kode warna Resistor. Karena setiap grup mempunyai ciri khas.
Grup1 terdiri dari kode warna resistor yang memiliki angka Genap, kecuali angka 8.
Grup2 terdiri dari kode warna resistor yang memiliki angka Ganjil, kecuali angka 9.
Grup3 kode warna resistor yang memiliki angka tunggal, yaitu Coklat ( angka 1 ).
Grup4 terdiri dari kode warna Resistor urutan awal ( warna Hitam ) dan 2 kode warna Resistor urutan terakhir ( warna Abu-abu dan Putih ).
Grup5 hanya untuk kode warna toleransi resistor, dan kode warna per kalian desimal yang memiliki angka di bawah nol ( nol koma dan nol koma nol ).
Cara menghafal urutan warna dari masing-masing Grup :
Grup 1. Membayangkan sebuah jarum yang dibakar di atas api lilin. Warna Merah adalah warna ujung jarum yang membara, warna Kuning adalah warna api lilin bagian atas, dan warna Biru warna api lilin bagian bawah. Jadi urutan warnanya dimulai dari atas ke bawah.
Grup 2. Membayangkan sedang mencampur warna-warna yang ada pada Grup1 secara berurutan. Urutan pertama, hasil dari pencampuran warna urutan pertama dan kedua warna Grup1. Urutan kedua, hasil dari pencampuran warna urutan kedua dan ketiga warna Grup1. warna ketiga, hasil dari pencampuran warna ketiga dan pertama warna grup1.
Rumus nya, 1 Grup2 = 1 + 2 Grup1, 2 Grup2 = 2 + 3 Grup 1, 3 Grup2 = 3 + 1 Grup1.
Grup 3. Tidak perlu membayangkan apa-apa, karena hanya ada satu warna. Yang perlu di ingat adalah Grup ini memiliki jumlah anggota sama dengan angka kode warnanya, yaitu 1.
Grup 4. Mengingat pepatah yang mengatakan Habis Gelap Terbitlah Terang. Maka urutannya dimulai dari warna yang paling gelap, ke warna yang paling terang.
Grup 5. Membayangkan perbandingan harga benda yang memiliki warna yang sama dengan anggota Grup ini. Urutannya dimulai dari harga yang ter tinggi.
Silahkan meninggalkan komentar berupa pertanyaan atau hal sejenisnya,
ingat jika admin mengira itu adalah junk comment maka akan dihapus.
Conversion Conversion Emoticon Emoticon