Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk
menghambat arus listrik. Resistor yang ada dipasaran memiliki ukuran
daya dan nilai resistansi. Nilai daya resistor yang ada dipasaran
diantaranya 1/16W, 1/8W, 1/4 W, 1/2W, 1W, 2W, 5W, 10W dan 20W. Sedangkan
nilai resistansi suatu resistor dituliskan dengan 2 cara, untuk
resistor dengan ukuran fisik besar dan resistor dengan fisik SMD
dituliskan dengan kode angka dipermukaan fisiknya. Sedangkan untuk
resistor dengan ukuran fisik kecil sering dituliskan dengan kode warna.
Kode warna dalam elektronika merupakan salah satu teknik penulisan nilai
suatu komponen elektronika dengan warna. Warna-warna yang ada dalam
kode warna untuk penulisan resistansi resistor adalah:
Pada suatu resistor cara penulisan nilai resistansi dengan kode warna
ada 3 macam cara penulisan. Yaitu dengan penulisan kode warna 4 ring, 5
ring dan 6 ring warna. Perbedaan cara penulisan nilai resistansi dengan
kode warna dalam resistor tersebut memiliki cara pembacaan yang berbeda
pula. Berikut cara pembacaan cincin kode warna dalam resistor.
Membaca Kode Warna Resistor 5 Ring Untuk kode warna resistor 5 ring, ring warna ke 1 sampai 3 merupakan angka pertama, kedua dan ketiga kemudian ring ke 4 merupakan faktor pengali sedangkan ring ke 5 merupakan nilai toleransinya. Sebagai contoh resistor 2,2KOhm 1% maka penulisan dengan 5 ring warna adalah : Merah, Merah, Hitam, Coklat dan Coklat
Membaca Kode Warna Resistor 6 Ring Untuk pembacaan nilai resistansi pada 6 ring warna sama dengan pada 5 ring warna , hanya pada ring warna ke 6 merupakan nilai koefisien suhu dari reistor tersebut. Untuk kode warna resistor 6 ring, ring warna ke 1 sampai 3 merupakan angka pertama, kedua dan ketiga kemudian ring ke 4 merupakan faktor pengali sedangkan ring ke 5 merupakan nilai toleransinya. Sebagai contoh resistor 2,2KOhm 1% 100ppm maka penulisan dengan 6 ring warna adalah : Merah, Merah, Hitam, Coklat, Coklat dan Coklat.
Contoh cara membaca kode warna resistor 4 ring
Warna Hitam = 0
Warna hijau = 10^5
Warna Emas = Nilai toleransi 5%
Nilai Resistor = 10 x 10^5
= 1,000,000 = 1 mega = 1m
= 1m ohm toleransi 5%
Warna Kuning = 4
Warna Ungu = 7
Warna Perak = x 0,01
Warna Emas = Toleransi 5%
Nilai Resistor = 47 x 0,01
= 0,47 ohm toleransi 5%
Warna Ungu = 7
Warna Perak = x 0,01
Warna Emas = Toleransi 5%
Nilai Resistor = 47 x 0,01
= 0,47 ohm toleransi 5%
Cara menghitung rangkaian Seri
RUMUS = RTotal = R1 + R2 + … Rn
RTotal = Resistansi total
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
Rn = Resistor ke-n
Contoh:
Jika terdapat R1 = 10 , R1 = 20 , dan R3 = 100 kemudian dipasangsecara berderet (seri) maka resistansi totalnya adalah:
RTotal = R1 + R2 + R3
RTotal = 10 + 20 + 100
RTotal = 130 ohm
Cara menghitung rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, semua resitor dihubungkan sejajar (paralel). Nilai resistansi total pada rangkaian paralel tidak akan melebihi resistansi dari resistor terkecil pada rangkaian tersebut.
RUMUS = 1/RTotal = 1/R1 + 1/R2 + … 1/Rn
Contoh:
Jika terdapat tiga buah resistor dengan masing-masing nilai R1 = 3 , R2 = 2 , R3 = 6 kemudian dipasang paralel, maka resistansi totalnya adalah sebagai berikut:
1/RTotal = 1/R1 + 1/R2 +1/R3
1/RTotal = 1/3 + 1/2 + 1/6
1/RTotal = 2/6 + 3/6 + 1/6
1/RTotal = 6/6
RTotal =1/(1/1)
RTotal =1 ohm
Cara Menghitung rangkaian Seri-paralel
Rangkaian resistor seri-paralel adalah gabungan dari rangkaian seri
dan rangkaian paralel. Oleh karena itu untuk menghitung resistor pada
rangkaian seri-paralel harus dipahami dulu bagaimana resistor-resistor
tersebut dihubung. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah penghitungan
mana yang akan didahulukan. Pada gambar di bawah yang didahulukan adalah
menghitung bagian paralel yakni R1 dan Rn (R1//Rn) sedang pada gambar
di bawahnya yang didahulukan adalah menghitung bagian seri yakni R1 dan
R2 (R1+R2).
Contoh 1:
Jika R1 = 200 , R2 = 50 , dan Rn =50 , maka cara menghitung resistor totalnya adalah sebagai berikut:
RTotal = R1 + (R2//Rn) baca: Resistansi total sama dengan R1 diserikan dengan R2 yang dipalalel dengan Rn. Artinya penghitungan paralel antara R2 dan Rn didahulukan.
RP = R1//Rn (tanda “//” artinya paralel, jadi gunakan rumus perhitungan resistor paralel)
1/RP = 1/R1 + 1/Rn
1/RP = 1/50 + 1/50
1/RP = 2/50
RP = 50/2 = 25 ohm
Setelah hasil sementara RP diketahui, selanjutnya jumlahkan (diserikan) dengan R1.
RTotal = R1 + (R2//Rn)
RTotal = R1 + RP
RTotal = 200 + 25
RTotal = 225 ohm
Contoh 2:
Untuk menghitung resistansi total dari rangkaian seri-paralel di atas, lakukan penghitungan pada rangkaian seri terlebih dahulu yaitu R1 dan R2, selanjutnya diparalelkan dengan Rn. Jika pada gambar di atas R1=50 , R2 = 150 , dan Rn =200 , maka cara menghitung resistor totalnya adalah sebagi berikut:
RTotal = (R1 + R2) // Rn) baca: R1 diserikan dengan R2 kemudian diparalel dengan Rn
RS = R1 + R2
RS = 50 + 150
RS = 200 ohm
Setelah hasil sementara Rs diketahui, selanjutnya paralelkan dengan Rn.
RTotal = (R1 + R2) // Rn
RTotal = RS // Rn
1/RTotal = 1/R1 + 1/Rn
1/RTotal = 1/200 + 1/200
1/RTotal = 2/200
RTotal = 200/2
1/RTotal = 100 ohm
Catatan:
Untuk menghitung resistansi total, maka satuan setiap resistor yang terhubung harus sama.
Tanda “+” adalah diseri dan tanda “//” adalah diparalel
di sadur dan di edit dari beberapa sumber
elektronika-dasar.web.id
resistor777.blogspot.com
blog-smkmadu.blogspot.com
elektronika-dasar.web.id
resistor777.blogspot.com
blog-smkmadu.blogspot.com
3 comments
Write commentstrus g'mna cra hitung mnggnakan multymeter.?
Replynanti ane post gan karena sekarang ini alatnya yang masih belum ada, tapi ane ada link yang cukup lengkap dan jelas...
Replyhttps://cahyokrisma.wordpress.com/2013/09/12/pengukuran-resistor-menggunakan-multimeter/
Serima kasih atas referensinya gan :)
ReplySilahkan meninggalkan komentar berupa pertanyaan atau hal sejenisnya,
ingat jika admin mengira itu adalah junk comment maka akan dihapus.
Conversion Conversion Emoticon Emoticon